Artikel ini di buat untuk memenuhi tugas ke 4 jurusan Teknik Informatika dengan mata Kuliah Pengantar Teknologi Informasi Universitas Islam Indonesia.
Pertama kita harus tau, apa itu pahlawan devisa? Setau kita,
pahlawan devisa itu identik dengan yang namanya TKI, atau yg wanita biasa
disebut TKW. Kenapa? Kok TKI/TKW? Emang Mahasiswa bisa ya jadi pahlawan devisa?
. Lebih jelasnya kita baca lagi yuk artikel dibawah ini.
- Pengertian Pahlawan Devisa
Pahlawan devisa
adalah orang yang bekerja di luar negeri, dan penghasilannya dikirimkan ke
keluarga mereka di Indonesia. Kenapa di sebut pahlawan devisa? Karena, mereka
yang bekerja di luar negeri itu akan menghasilkan uang, dan uang itu dalam
bentuk mata uang asing. Otomatis akan ditukarkan kedalam mata uang Indonesia
agar dapat digunakan di Indonesia. Di dalam proses pertukaran uang itu atau
biasa kita sebut kurs, ketika proses kurs itu maka uang rupiah sedang dibeli
oleh uang asing. Maka itu akan masuk ke pendapatan negara(devisa negara).
Semakin banyak jumlah uang asingnya semakin banyak uang rupiah yang akan
didapat.
- Tugas,tanggung jawab, dan peluang mahasiswa dalam bisnis
Tugas utama
mahasiswa/pelajar adalah belajar. Tapi selain tugas utama itu mahasiwa juga
warga negara, otomatis mahasiswa juga punya hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban itu contohnya adalah hak
untuk mengungkapkan pendapat dan hak bersikap serta berfikir kritis kepada
lingkungan sosial.
Mahasiswa juga di
sebut agent of change(generasi perubahan). Mengapa mahasiswa disebut agent of change? Karena mahasiswa juga
warga negara, jadi mahasiswa juga tidak hanya memiliki kecerdasan dalam belajar
saja, tapi mahasiswa juga harus dapat berfikir dan bersikap klritis terhadap
lingkungan sosial. Itulah yang disebut mahasiswa sebagai agent of change.
Peluang bisnis untuk
mahasiswa ada banyak sekali, seperti untuk berjualan makanan atau minuman , jasa pengetikan skripsi, warnet, dan lain -
lain masih banyak lagi . Tetapi cara itu sudah terlalu kuno jika di bandingkan
dengan jaman sekarang, sekarang teknologi sudah semakin maju. Mahasiswa dapat
memanfaatkan usaha berbisnis online. Tetapi sekarang sejak maraknya penipuan di
berbagai situs jejaring sosial atau website yg di buat khusus untuk berbisinis,
banyak orang yang sulit untuk percaya kepada orang yang berjualan secara toko
online. Apalagi jika baru membuka usaha bisnis toko online tersebut. Tetapi
kita bisa berpeluang secara online dalam bisnis bukan hanya dengan membuka toko
online saja, bisa juga dengan jasa membuatkan blog,web, atau semacamnya. Imbalan
dari pekerjaan itu adalah akan mendapatkan uang dollar. Dan uang itu akan di
kurs atau di tukarkan ke rupiah di bank Indonesia atau bisa juga melalui kantor
pos, itu akan menambah devisa negara.
- Mahasiswa dan jiwa entrepreneurship
Setiap tahunnya sebuah
perguruan tinggi meluluskan sejumlah mahasiswa – mahasiswa yang dibinanya.
Tentu saja jumlah tenaga kerja setiap tahunnnya. Tetapi, tidak semua lapangan
pekerjaan dapat menampungnya. Maka dari itu, timbul lah orang yang menganggur
padalah mereka lulusan perguruan tinggi. Untuk menekan angka pengangguran
tersebut, dunia kampus juga perlu menerapkan program untuk menumbuhkan jiwa
entrepreneurship pada diri mahasiswa. salah satu caranya untuk mengurangi jumlah
angkah pengagguran adalah dengar cara berwirausaha, kita membuka lapangan kerja
baru. Terlalu banyak orang yang tidak brani ambil resiko untuk membuka lapangan
kerja sendiri karena takut rugi. Padalah dengan cara itu, dapat mengurangi
jumlah angka pengangguran. Mereka lebih berminat terhadap bekerja di suatu
perusahaan dan mendapatkan jabatan setinggi – tinggi nya.
Jiwa entrepreneurship
bukanlah bakal yang muncul dari lahir di dalam jiwa seseorang, tetapi adalah
jiwa yang perlu di bangun dalam semua diri orang melalui latihan – latihan di
dalam kehidupan sehari – hari. Dengan latihan – latihan itu maka akan membuat
ada semangat atau minat dalam diri seseorang untuk mangambil peluang – peluang
bahan disekitarnya untuk mengembangkan wirausahanya.
Dalam menumbuhkan
jiwa entrepreneurship perlu di terapkan dan di dukung oleh lingkungan kampus.
Agar orang yang berpendidikan menciptakan lapangan kerja, bukan mencari
pekerjaan, dan sebagai modal ketika sudah terjun ke dunia masyarakat.Namun
kadang kampus belum terbiasa dengan adanya kegiatan bisnis bisnis dari kelompok
mahasiswa. Menumbuhkan jiwa entrepreneurship dalam jiwa seseorang tidaklah
mudah. Membutuhkan tenaga pendidik yang mempunyai kemampuan dalam hal memberi
motivasi kepada orang lain, dan memiliki jiwa entrepreneurship. Contohnya
dosen, dosen harus bisa membuat mahasiswanya terinspirasi merubah mainset mereka dari ingin mencari
pekerjaan, menjadi ingin membuka lapangan pekerjaan. Jika hanya modal keberanian membuka suatu
usaha, itu tidak cukup.dibutuhkan pengetahuan untuk memulai suatu usaha agar
usaha itu maju dan berkembang. Oleh karena itu, kampus lebih mendukung untuk
acara – acara seperti seminar atau lomba atau pelatihan atau yang lainnyaa yang
mengandung unsur pengetahuan tentang berwirausaha. Jika jiwa entrepreneurship
sudah berjalan di lingkungan kampus, makan di tahun – tahun yang akan datang,
mahasiswa tersebut telah mempunyai
pengalaman untuk membuat atau memulai suatu usaha. Dan pengangguranpun menurun.
Mahasiswa yang telah menetapkan
jiwa entrepreneurship dalam dirinya, tidak akan menunggu tamat kuiah baru akan
mencari uang atau berbisnis, sekarag punjika belum lulus juga bias berbisnis
atau mencari uang, kapan saja dan dimana saja. Mahasiswa yang berjiwa buruh,
akan berfikir, mencari uang itu jika sudah tamat kuliah, atau bias dikatakan
hasil akhir dari proses belajar atau mencari ilmu di perguruan tinggi selama
ini. Pilihan jiwa dari keduanya tidak ada yang salah. Menurut saya hanya
berbeda proses saja. Toh ujung ujungnya juga akan bekerja semua. Hanya durasi
waktunya saja yang berbeda.
- Perbandingan antara model bisnis tradisional dengan online/digital
Bisnis tradisional
yang masih berjalan sampai sekarang sangat berbeda dengan bisnis online yang
semakin banyak macamnya di dunia ini. Diantara perbedaan itu terdapat
perbandingan yang sangat mencolok dari kedua model bisnis tersebut. Kita akan
membahas perbandingannya model bisnis tradisional dan online/digital.
Siapa sih yang gak tau
sebuah toko, pasar,ataupun lapak. Itulah salah satu contoh model berbisnis
secara tradisional. Bisnis model trdisional ini membutuhkan modal awal yang
cukup sangat besar untuk menyewa / membangun toko dan untuk membeli barang
dagangan. Lalu kita pun harus memajang barang yang akan kita jual. Serta luang
lingkup calon pembeli nya tidak terlalu luas. Dengan model bisnis tradisional
ini, pembeli harus mengunjungi alamat
toko tersebut untuk membeli atau melihat barangnya.
Berbeda dengan model
bisnis online/digital. Seiring
berjalannya waktu, teknologi pun juga berjalan dengan updatean nya yang slalu baru. Kemajuan teknologi ini berdampak pada
cara berbisnis. Dari yang dulunya harus menyewa atau membangun sebuah toko
untuk berbisnis, sekarang hanya membutuhkan ruang yang kosong saja untuk
menyimpan barang dagangan. Lalu gimana caranya pembeli tau bahwa kita
berbisnis? Caranya kita akan menjualnya secara online. Dimana lokasi calon – calon pembeli lebih luas, pembelipun
tidak perlu datang ke alamat toko untuk melihat atau membeli barang yang di
inginkan. Kita manfaatkan Internet atau istilah nya biasa di sebut Online Shop . hanya membutuhkan camera,
kita foto barang itu, lalu kita posting di website Online Shop nya. Lalu pembeli bisa langsung menentukan apa yang dia
ingin beli. Tanpa repot harus keluar rumah untuk membeli barang seperti model
bisnis tradisional. Hal ini juga menguntungkan penjual, karena tidak bermodal
terlalu besar dalam bisnis Online Shop.
- Global Advertising berdasarkan Segmen pasar
Segmentasi
pasar adalah pengelompokkan beberapa konsumen yang homogen dalam suatu pasar,
jadi terdapat banyak kelompok yang dapat di jadikan pasar tersendiri untuk
memasarkan produk produk tertentu. Pengelompokkan pasar tersebut memiliki
beberapa syarat. Syarat syarat nya adalah :
1.
Measurability (ciri – ciri pembeli
yang dapat di dekati)
2.
Accessibility (pemusatan usaha
pemasaran terhadap segmen pasar yang telah dipilih oleh perusahaan)
3.
Substantiability (penguntungan
kepada segmen pasar agar dapat mempertimbangkan program pemasarannya).
Kita bisa lakukan inovasi
pada segmentasi pasar menjadi segmentasi untuk bisa atau segmentasi bisnis pada
bisnis yang kita geluti. Dapat kita lihat dari beberapa sumber di inter,
sekarang ini lebih banyak orang yang malas untuk ke mall, supermarket, meeka
lebih senang ber belanja online.
Penggunaan media internet sebagai global advertising dapat menyebabkan
dampak yang buruk bagi mall ataupun supermarket, karena jumlah pengunjung
semakin menurun karena mereka lebih asik berbelanja hanya dengan duduk saja
bisa berbelanja asal ada koneksi internet. Pengunjung mungkin banyak tapi
pembeli sudah jarang di mall atau supermarket.
- Implementasi E-Business Yang Tepat Bagi Mahasiswa
Bisnis online (E-Business) sudah tidak asing lagi di
kalangan masyarakat sekarang. Berbisnis dengan mudah yang dengan hanya
bermodalkan internet dan camera untuk memasarkan barang yang akan dijual. Bisnis
online sudah merusuk ke seluruh penjuru dunia. Bisnis online adalah salah tau
cara berbisnis yang tepat bagi mahasiswa. Karena tidak terlalu membuat diri
kita sibuk, dan menghabiskan banyak modal.
implementasi – implementasi e – Business yang tepat
bagi Mahasiswa sembari mengerjakan kegiatan dikampus, diantara adalah:
- Bisnis online baju, elektronik, dan lain lain.
- Di bidang aplikasi atau media social, mahasiswa bias juga membuat aplikasi atau software yang sekiranya orang sekarang banyak yang berminat
- Membuat website, atau blogsite dan mendaftarkannya pada google adsense.
- Jasa membuatkan website.
- Memanfaatkan website atau media social untuk meng iklan kan barang yang akan kita jual.
- Membuat tulisan di internet. Peluangnya cukup besar, karena sebagian besar perusahaan banyak yang menwarkan jasa penulisan di internet.
- Berjualan pulsa. Saat ini semakin berkembangnya teknologi dan gadget, tentu membutuhkan pulsa untuk menikmati layan internet. Usaha ini cukup menguntungkan dan cukup mudah. Karena dimanapun orang, banyak yang mencari penjual pulsa, apalagi disaat urgent. Bisnis ini pun tidak membutuhkan modal yang banyak.
Dan tentunya masih banyak lagi
bisnis bisnis diinternet yang mudah dan menguntungkan bagi mahasiswa.
Jadi, Selain
TKI, mahasiswa pun bisa menjadi pahlawan devisa. Jadi bukan TKI saja yang bisa
jadi Pahlawan Devisa saja, mahasiswa juga bisa. Demikian artikel
saya tentang mahasiswa sebagai pahlawan devisa Negara , semoga bermanfaat bagi
kita semua. Aamiin. Terima Kasih
- Sumber :
http://sultakkao.blogspot.com/2014_09_02_archive.html