Jumat, 16 Januari 2015

Mahasiswa Sebagai Pahlawan Devisa


Artikel ini di buat untuk memenuhi tugas ke 4 jurusan Teknik Informatika dengan mata Kuliah Pengantar Teknologi Informasi Universitas Islam Indonesia. 
Pertama kita harus tau, apa itu pahlawan devisa? Setau kita, pahlawan devisa itu identik dengan yang namanya TKI, atau yg wanita biasa disebut TKW. Kenapa? Kok TKI/TKW? Emang Mahasiswa bisa ya jadi pahlawan devisa? . Lebih jelasnya kita baca lagi yuk artikel dibawah ini.
  • Pengertian Pahlawan Devisa
Pahlawan devisa adalah orang yang bekerja di luar negeri, dan penghasilannya dikirimkan ke keluarga mereka di Indonesia. Kenapa di sebut pahlawan devisa? Karena, mereka yang bekerja di luar negeri itu akan menghasilkan uang, dan uang itu dalam bentuk mata uang asing. Otomatis akan ditukarkan kedalam mata uang Indonesia agar dapat digunakan di Indonesia. Di dalam proses pertukaran uang itu atau biasa kita sebut kurs, ketika proses kurs itu maka uang rupiah sedang dibeli oleh uang asing. Maka itu akan masuk ke pendapatan negara(devisa negara). Semakin banyak jumlah uang asingnya semakin banyak uang rupiah yang akan didapat.

  • Tugas,tanggung jawab, dan peluang mahasiswa dalam bisnis
Tugas utama mahasiswa/pelajar adalah belajar. Tapi selain tugas utama itu mahasiwa juga warga negara, otomatis mahasiswa juga punya hak dan kewajiban.  Hak dan kewajiban itu contohnya adalah hak untuk mengungkapkan pendapat dan hak bersikap serta berfikir kritis kepada lingkungan sosial.
Mahasiswa juga di sebut  agent of change(generasi perubahan). Mengapa mahasiswa disebut agent of change? Karena mahasiswa juga warga negara, jadi mahasiswa juga tidak hanya memiliki kecerdasan dalam belajar saja, tapi mahasiswa juga harus dapat berfikir dan bersikap klritis terhadap lingkungan sosial. Itulah yang disebut mahasiswa sebagai agent of change.
Peluang bisnis untuk mahasiswa ada banyak sekali, seperti untuk berjualan makanan atau minuman ,  jasa pengetikan skripsi, warnet, dan lain - lain masih banyak lagi . Tetapi cara itu sudah terlalu kuno jika di bandingkan dengan jaman sekarang, sekarang teknologi sudah semakin maju. Mahasiswa dapat memanfaatkan usaha berbisnis online. Tetapi sekarang sejak maraknya penipuan di berbagai situs jejaring sosial atau website yg di buat khusus untuk berbisinis, banyak orang yang sulit untuk percaya kepada orang yang berjualan secara toko online. Apalagi jika baru membuka usaha bisnis toko online tersebut. Tetapi kita bisa berpeluang secara online dalam bisnis bukan hanya dengan membuka toko online saja, bisa juga dengan jasa membuatkan blog,web, atau semacamnya. Imbalan dari pekerjaan itu adalah akan mendapatkan uang dollar. Dan uang itu akan di kurs atau di tukarkan ke rupiah di bank Indonesia atau bisa juga melalui kantor pos, itu akan menambah devisa negara.

  • Mahasiswa dan jiwa entrepreneurship
Setiap tahunnya sebuah perguruan tinggi meluluskan sejumlah mahasiswa – mahasiswa yang dibinanya. Tentu saja jumlah tenaga kerja setiap tahunnnya. Tetapi, tidak semua lapangan pekerjaan dapat menampungnya. Maka dari itu, timbul lah orang yang menganggur padalah mereka lulusan perguruan tinggi. Untuk menekan angka pengangguran tersebut, dunia kampus juga perlu menerapkan program untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship pada diri mahasiswa.  salah satu caranya untuk mengurangi jumlah angkah pengagguran adalah dengar cara berwirausaha, kita membuka lapangan kerja baru. Terlalu banyak orang yang tidak brani ambil resiko untuk membuka lapangan kerja sendiri karena takut rugi. Padalah dengan cara itu, dapat mengurangi jumlah angka pengangguran. Mereka lebih berminat terhadap bekerja di suatu perusahaan dan mendapatkan jabatan setinggi – tinggi nya.
Jiwa entrepreneurship bukanlah bakal yang muncul dari lahir di dalam jiwa seseorang, tetapi adalah jiwa yang perlu di bangun dalam semua diri orang melalui latihan – latihan di dalam kehidupan sehari – hari. Dengan latihan – latihan itu maka akan membuat ada semangat atau minat dalam diri seseorang untuk mangambil peluang – peluang bahan disekitarnya untuk mengembangkan wirausahanya.
Dalam menumbuhkan jiwa entrepreneurship perlu di terapkan dan di dukung oleh lingkungan kampus. Agar orang yang berpendidikan menciptakan lapangan kerja, bukan mencari pekerjaan, dan sebagai modal ketika sudah terjun ke dunia masyarakat.Namun kadang kampus belum terbiasa dengan adanya kegiatan bisnis bisnis dari kelompok mahasiswa. Menumbuhkan jiwa entrepreneurship dalam jiwa seseorang tidaklah mudah. Membutuhkan tenaga pendidik yang mempunyai kemampuan dalam hal memberi motivasi kepada orang lain, dan memiliki jiwa entrepreneurship. Contohnya dosen, dosen harus bisa membuat mahasiswanya terinspirasi merubah mainset mereka dari ingin mencari pekerjaan, menjadi ingin membuka lapangan pekerjaan.  Jika hanya modal keberanian membuka suatu usaha, itu tidak cukup.dibutuhkan pengetahuan untuk memulai suatu usaha agar usaha itu maju dan berkembang. Oleh karena itu, kampus lebih mendukung untuk acara – acara seperti seminar atau lomba atau pelatihan atau yang lainnyaa yang mengandung unsur pengetahuan tentang berwirausaha. Jika jiwa entrepreneurship sudah berjalan di lingkungan kampus, makan di tahun – tahun yang akan datang, mahasiswa  tersebut telah mempunyai pengalaman untuk membuat atau memulai suatu usaha. Dan pengangguranpun menurun.
Mahasiswa  yang telah menetapkan jiwa entrepreneurship dalam dirinya, tidak akan menunggu tamat kuiah baru akan mencari uang atau berbisnis, sekarag punjika belum lulus juga bias berbisnis atau mencari uang, kapan saja dan dimana saja. Mahasiswa yang berjiwa buruh, akan berfikir, mencari uang itu jika sudah tamat kuliah, atau bias dikatakan hasil akhir dari proses belajar atau mencari ilmu di perguruan tinggi selama ini. Pilihan jiwa dari keduanya tidak ada yang salah. Menurut saya hanya berbeda proses saja. Toh ujung ujungnya juga akan bekerja semua. Hanya durasi waktunya saja yang berbeda.   
  • Perbandingan antara model bisnis tradisional dengan online/digital
Bisnis tradisional yang masih berjalan sampai sekarang sangat berbeda dengan bisnis online yang semakin banyak macamnya di dunia ini. Diantara perbedaan itu terdapat perbandingan yang sangat mencolok dari kedua model bisnis tersebut. Kita akan membahas perbandingannya model bisnis tradisional dan online/digital.
Siapa sih yang gak tau sebuah toko, pasar,ataupun lapak. Itulah salah satu contoh model berbisnis secara tradisional. Bisnis model trdisional ini membutuhkan modal awal yang cukup sangat besar untuk menyewa / membangun toko dan untuk membeli barang dagangan. Lalu kita pun harus memajang barang yang akan kita jual. Serta luang lingkup calon pembeli nya tidak terlalu luas. Dengan model bisnis tradisional ini, pembeli harus  mengunjungi alamat toko tersebut untuk membeli atau melihat barangnya.
Berbeda dengan model bisnis online/digital. Seiring berjalannya waktu, teknologi pun juga berjalan dengan updatean nya yang slalu baru. Kemajuan teknologi ini berdampak pada cara berbisnis. Dari yang dulunya harus menyewa atau membangun sebuah toko untuk berbisnis, sekarang hanya membutuhkan ruang yang kosong saja untuk menyimpan barang dagangan. Lalu gimana caranya pembeli tau bahwa kita berbisnis? Caranya kita akan menjualnya secara online. Dimana lokasi calon – calon pembeli lebih luas, pembelipun tidak perlu datang ke alamat toko untuk melihat atau membeli barang yang di inginkan. Kita manfaatkan Internet atau istilah nya biasa di sebut  Online Shop . hanya membutuhkan camera, kita foto barang itu, lalu kita posting di website Online Shop nya. Lalu pembeli bisa langsung menentukan apa yang dia ingin beli. Tanpa repot harus keluar rumah untuk membeli barang seperti model bisnis tradisional. Hal ini juga menguntungkan penjual, karena tidak bermodal terlalu besar dalam bisnis Online Shop.
  • Global Advertising berdasarkan Segmen pasar
Segmentasi pasar adalah pengelompokkan beberapa konsumen yang homogen dalam suatu pasar, jadi terdapat banyak kelompok yang dapat di jadikan pasar tersendiri untuk memasarkan produk produk tertentu. Pengelompokkan pasar tersebut memiliki beberapa syarat. Syarat syarat nya adalah :
1.       Measurability (ciri – ciri pembeli yang dapat di dekati)
2.       Accessibility (pemusatan usaha pemasaran terhadap segmen pasar yang telah dipilih oleh perusahaan)
3.       Substantiability (penguntungan kepada segmen pasar agar dapat mempertimbangkan program pemasarannya).
Kita bisa lakukan inovasi pada segmentasi pasar menjadi segmentasi untuk bisa atau segmentasi bisnis pada bisnis yang kita geluti. Dapat kita lihat dari beberapa sumber di inter, sekarang ini lebih banyak orang yang malas untuk ke mall, supermarket, meeka lebih senang ber belanja online.  Penggunaan media internet sebagai global advertising dapat menyebabkan dampak yang buruk bagi mall ataupun supermarket, karena jumlah pengunjung semakin menurun karena mereka lebih asik berbelanja hanya dengan duduk saja bisa berbelanja asal ada koneksi internet. Pengunjung mungkin banyak tapi pembeli sudah jarang di mall atau supermarket.


  • Implementasi E-Business Yang Tepat Bagi Mahasiswa
        Bisnis online (E-Business) sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat sekarang. Berbisnis dengan mudah yang dengan hanya bermodalkan internet dan camera untuk memasarkan barang yang akan dijual. Bisnis online sudah merusuk ke seluruh penjuru dunia. Bisnis online adalah salah tau cara berbisnis yang tepat bagi mahasiswa. Karena tidak terlalu membuat diri kita sibuk, dan menghabiskan banyak modal.
implementasi – implementasi e – Business yang tepat bagi Mahasiswa sembari mengerjakan kegiatan dikampus, diantara adalah:
  • Bisnis online baju, elektronik, dan lain lain.
  • Di bidang aplikasi atau media social, mahasiswa bias juga membuat aplikasi atau software yang sekiranya orang sekarang banyak yang berminat
  • Membuat website, atau blogsite dan mendaftarkannya pada google adsense.
  • Jasa membuatkan website.
  • Memanfaatkan  website atau media social untuk meng iklan kan barang yang akan kita jual.
  • Membuat tulisan di internet. Peluangnya cukup besar, karena sebagian besar perusahaan banyak yang menwarkan jasa penulisan di internet.
  • Berjualan pulsa. Saat ini semakin berkembangnya teknologi dan gadget, tentu membutuhkan pulsa untuk menikmati layan internet. Usaha ini cukup menguntungkan dan cukup mudah. Karena dimanapun orang, banyak yang mencari penjual pulsa, apalagi disaat urgent. Bisnis ini pun tidak membutuhkan modal yang banyak.
Dan tentunya masih banyak lagi bisnis bisnis diinternet yang mudah dan menguntungkan bagi mahasiswa.
Jadi, Selain TKI, mahasiswa pun bisa menjadi pahlawan devisa. Jadi bukan TKI saja yang bisa jadi Pahlawan Devisa saja, mahasiswa juga bisa. Demikian artikel saya tentang mahasiswa sebagai pahlawan devisa Negara , semoga bermanfaat bagi kita semua. Aamiin. Terima Kasih

  • Sumber :
http://sultakkao.blogspot.com/2014_09_02_archive.html